3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid
Oleh : Muhammad Saleh, S.Kom.
SMP Zainul Hasan 2 Condong Gading
Probolinggo
Penguatan Pendidikan Karakter
Melalui Kegiatan Jum’at Bersih
A. Peristiwa (Fact)
1. Latar Belakang
SMP
Zainul Hasan 2 merupakan sekolah dibawah nanungan Yayasan Pesantren Zainul
Hasan yang berada di daerah Condong kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo.
Sekolah saya berada dilingkungan yang dekat dengan objek wisata songa rafting,
pasar dan puskesmas. Sekolah kami juga satu lingkungan dengan RA dan MI
Raudlatul Hasan yang masing dalam satu yayasan.
Kebersihan
merupakan sesuatu yang sangat penting untuk kehidupan pribadi maupun
lingkungan. Karena lingkungan yang bersih tanda lingkungan yang sehat dan masyarakat
yang peduli akan kebersihan lingkungan merupakan hal penting dalam pencegahan
penularan penyakit terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini. Kebersihan
lingkungan sekolah merupakan faktor pendukung yang sangat vital dalam menunjang
proses Kegiatan Belajar Mengajar. Terciptanya suasana nyaman, bersih asri akan
memberi dampak yang positif bagi warga sekolah.
Kepemimpinan
pada murid (Student Agency) merupakan hal yang perlu dilatih sejak dini. Sebelum
saya membuat program yang berdampak pada murid, langkah awal yang saya lakukan
adalah melakukan survei dan analisis dengan melibatkan murid untuk mengetahui
suara, pilihan dan kepemilikan. Dalam program ini murid diberi kesemapatan
untuk dapat terlibat langsung dalam perencanan, pelaksanaan dan evaluasi
kegiatan sehingga nantinya diharapkan kegiatan ini bisa berjalan dengan baik.
Keterlibatan murid antara lain sebagai berikut:
·
Suara/Voice
Murid
bebas berpendapat menentukan peran/tugasnya dan murid bebas berpendapat
menyusun daftar kegiatan
·
Pilihan/Choise
Murid
bebas menata/mengelola taman kelasnya dan murid bebas mengatur/membagi
kelompoknya sendiri
·
Kepemilikan/Ownership
Murid
terlibat aktif dalam penyusunan dan pelaksanaan program serta mempublikasikan
karyanya di mading atau media sosial
Harapan kegiatan jum’at bersih
yaitu:
·
Menguatkan
pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif, hingga berkemampuan dan
berkeinginan untuk memberikan pengaruh positif kepada kehidupan orang lain dan
sekelilingnya.
·
Mengembangkan
keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana
·
Lingkungan
yang menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan
merasakan emosi yang positif, hingga berkemampuan dan berkeinginan untuk
memberikan pengaruh positif kepada kehidupan orang lain dan sekelilingnya.
·
Lingkungan
yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan
bijaksana
Oleh
karena itu kami menyusun program yang berdampak pada murid yaitu program Jum’at
Bersih dengan harapan dapat mewujudkan kepemimpinan Murid sesuai profil pelajar
Pancasila.
Diskusi dengan murid tentang
program yang jum’at bersih
Dialog dengan guru tentang
program jum’at bersih
Sosialisasi pada orang tua
tentang program sekolah jum’at bersih
2. Yang dilakukan pada Aksi Nyata
Kegiatan
Jum’at Bersih ini diawali dengan melakukan diskusi bersama kepala sekolah/rekan
kerja bagaimana program jum’at bersih dapat berhasil dan dialog dengan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi hal-hal yang dapat meningkatkan kepedulian murid
akan lingkungan sekolah yang bersih dan taman yang indah. Kemudian dilanjutkan
dengan survei minat kepedulian murid pada lingkungan sekitar dan musyawarah
dengan murid untuk mengetahui kegiatan sekolah yang menguatkan kepedulian
lingkungan sekitar yang akhirnya diambil kesepakatan untuk membuat program jum’at
bersih disekolah agar lingkungan sekolah tercipta suasana nyaman, bersih, asri yang
akan memberi dampak yang positif bagi warga sekolah. Kemudian saya menuangkan
ide gagasan ini dalam model BAGJA agar kegiatan yang dilakukan lebih terarah. Setelah
itu kami melakukan identifikasi aset apa saja yang bisa menguatkan program ini
dan identifikasi apa saja yang diperlukan untuk menjalankanya.
Setelah
semua persiapan sudah selesai kami mejalankan program ini pada minggu
berikutnya dengan mengawali kegiatan pada pagi hari yaitu jam 06.30 WIB. dengan
melakukan sholat dhuha berjama’ah yang di koordinatori oleh OSIS dan pembiasaan
asmaul husnah sebelum memulai pelajaran. Dengan adanya kegiatan sholat dhuha
ini berdampak positif bagi kedisiplinan siswa dan guru-guru yaitu tidak ada
yang terlambat hadir kesekolah. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pelajaran
seperti biasa selama 3 jam pelajaran dan didalam pelajaran ini diberikan
penguatan oleh guru tentang penting kebersihan lingkungan sekolah karena
kebersihan adalah sebagian dari iman. Setelah jam pelajaran berakhir murid
diberi kesempatan untuk istirahat selama 20 menit kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan jum’at bersih. Pada kegiatan jum’at bersih ini guru dan murid
melakukan tugas masing-masing sesuai dengan kesepakatan dan kadwal yang telah
dibuat. Pembagian tugas yang dilakukan yaitu sebagian murid ada yang
membersihkan ruang kelas masing-masing, ada yang membersihkan area yang sudah
dikapling sesuai kelasnya seperti halaman sekolah, kamar mandi, dan taman
sekolah seperti apa yang sudah dimusyawarahkan dan disepekati bersama. Guru
juga terlibat dalam membersihkan ruang kantor guru, perpustakaan dan
laboratorium sekolah.
Pelaksanaan program jum’at bersih
Membersihkan taman dan lingkungan
sekolah
3. Hasil dari Aksi Nyata yang
dilakukan
Hasil
dari kegaiatan jum’at bersih ini antara lain:
1. Semua warga sekolah disiplin
tepat waktu hadir sekolah bahkan sebelum pelajaran dimulai
2. Murid bersemangat dalam proses
belajar karena lingkungan yang nyaman dan bersih
3. Murid memiliki sikap gotong
royong di sekolah, meningkatkan rasa kepedulian akan kebersihan lingkungan, dan
membiasakan hidup sehat.
4. lingkungan sekolah yang bersih,
indah, rapi dan nyaman sehingga
memberikan suasana belajar yang kondusif.
5. Warga sekolah dapat mengimbaskan
ke lingkungan masyarakat sekitarnya tentang pentingnya kebersihan lingkungan
dan murid juga terbiasa membantu orang tuanya untuk membersihkan rumah.
Penghargaan dalam lomba kebersihan
kelas
B. Perasaan (Feeling)
Perasaan
saya sangat senang karna dengan kegiatan jum’at bersih ini murid dan guru sangat antusias melakukan kegiatan
ini. Guru dan murid saling bergotong royong untuk membersihkan lingkungan
sekolah. Murid memiliki kepedulian pada lingkungan sekitar. Murid juga terbiasa
dengan pola hidup sehat dan terbiasa melakukan kegiatan positif sehingga
kebiasaan-kebiasaan baik ini bisa dibawa sampai kerumah dengan membantu orang
tua untuk membersihkan rumah.
C. Pembelajaran (Finding)
Dari
kegiatan jum’at bersih ini kami banyak mengambil pelajaran seperti keterlibatan
murid dari perencanaan sampai pelaksanaan sangat mendukung keberhasilan
kegiatan yang dilakukan, mindset/pola pikir murid yang berubah tentang
pentingnya pola hidup sehat daan kebersihan lingkungan, terbentuknya sikap
gotong royong dan interaksi sosial yang positif antar warga sekolah, dan
lingkungan sekolah yang bersih dan asri dapat mendukung semangat belajar siswa
dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Melalui jum’at bersih ini
murid-murid dapat mewujudkan kepemimpian murid / student agency seperti Suara/Voice:
murid, Pilihan/Choise: murid bebas menata/mengelola taman kelasnya dan murid
bebas mengatur/membagi kelompoknya sendiri dan Kepemilikan/Ownership: murid
terlibat aktif dalam penyusunan dan pelaksanaan program dan merasa memiliki
dengan sekolah sehingga bisa menjaga sekolah dengan baik.
D. Penerapan ke Depan (Future)
Dalam
penerapan kedapan saya akan mencoba menjalankan program ini secara konsisten
dan keberlanjutan. Selain itu kegiatan ini bisa menjadi sarana/wadah murid
untuk mengkespresikan diri dengan mengembangkannya menjadi kegiatan yang bisa
berkolaborasi dengan penugasan proyek seperti kebun sekolah, pameran karya murid
dan sekolah adiwiyata. Selain itu
Tantangan yang dihadapi:
·
Kurangnya
kesadaran sebagian murid untuk menjaga kebersihan sekolah pada hari selain jum’at
bersih seperti membuang sampah sembarangan.
·
Kurangnya
partisipasi murid dalam pelaksanaan program jum’at bersih
·
Kurangnya
dana sekolah untuk pengadaan peralatan kebersihan yang kurang memadai
Rencana
Evaluasi:
·
Melakukan
koordinasi dengan wali kelas dan osis untuk mengingatkan siswa yang kurang sadar
membuang sampah sembarangan
·
Membuat
jadwal untuk penyuluhan dinas kesehatan tentang kebersihan lingkungan
·
Mengajukan
komposer pada dinas lingkungan hidup untuk pengolahan sampah
·
Membuat
perencanaan dan kolaborasi dengan guru prakarya untuk pengolahan limbah sampah
menjadi barang yang berguna seperti pot bunga dan lain-lain.
·
Mengajukan
kepada kepala sekolah untuk program sekolah adiwiyata.